Minggu (01/09/24) Paskibra SMAS Hang Tuah 1 Jakarta (Saka Hantu Laut) dan Paskibra SMAS Yadika 5 Joglo (Saka Mayad) telah sukses melaksanakan diklat yang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus dan 01 September kemarin di SMAS Yadika 5. Diklat sendiri merupakan singkatan dari Pendidikan dan Latihan, kegiatan ini umum dilaksanakan dalam menyambut calon anggota baru pada sebuah organisasi untuk memupuk nilai solidaritas dan jiwa kepemimpinan para calon anggota. Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan dengan Pak Budi selaku pelatih Paskibra, tujuan diadakannya diklat gabungan kali ini adalah sebagai berikut:
- Membentuk serta membangun karakter yang cerdas/pintar (smart character building)
- Membentuk mental yg kuat dan tangguh kepada peserta diklat
- Mengajarkan Semangat pantang menyerah dlm menghadapi tantangan serta cobaan.
- Mengajarkan arti kebersamaan baik suka dan duka
- Membentuk calon” pemimpin (leadership) seperti peduli pada lingkungan disekitarnya
- Membina para anggotanya agar lebih berjiwa nasionalis dan mencintai NKRI
Tujuan dari diklat secara garis besar merupakan tujuan yang positif, sehingga diperlukan rangkaian acara yang dapat mendukung tujuan awal dari diadakannya diklat itu sendiri. Rangkaian acara yang ada di dalam kegiatan ini pun bervariatif, mulai dari yang seru hingga menantang. Salah satunya adalah acara Lintas Malam yang dilaksanakan dari jam 10 malam hingga 9 pagi. Lintas malam merupakan salah satu momen paling memorable atau iconic bagi panitia dan peserta karena tantangan yang ada di dalamnya. “jaga makam! kalo dari aku sendiri ya jaga makam karena tahun tahun sebelumnya ga pernah, dan itu seru banget nguji nyali juga” tutur salah seorang panitia yang kami tanyakan terkait apa hal yang paling iconic selama menjadi panitia diklat kali ini. Tak hanya dari sisi panitia, dari sisi peserta pun juga memiliki kesan unik tersendiri dalam acara lintas malam ini, “Kebersamaanya, apalagi pas di sawah itu rasa kebersamaan nya dapet banget dan juga saat jalan pulang dari linmal (Lintas Malam) masih bisa semangat nyanyi” di jalan” tutur Lady yang merupakan salah seorang peserta dari diklat kali ini.
Secara keseluruhan, sebenarnya diklat ini diisi oleh beberapa rangkaian seperti, pemberian materi, seleksi wawancara, renungan suci, lintas malam, dan masih banyak lagi yang tidak dapat kami sebutkan satu-satu. Tak hanya rangkaian acaranya yang seru dan menantang, namun terdapat sebuah kebanggaan dan kehormatan yang bisa didapatkan oleh para peserta jika berhasil mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir yaitu memperoleh Wing Saka. Mendapatkannya tentu tidaklah mudah karena mereka harus mengikuti bukan hanya lintas malamnya saja tetapi juga seluruh rangkaian acara yang lainnya. “Rasanya lega banget pastinya, seneng bisa sampai tujuan tanpa rasa ngeluh” tutur salah seorang peserta yang memberi tahu kami perasaanya setelah mendapatkan Wing Saka dan mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Hal ini menunjukan betapa semangatnya para peserta dalam usaha untuk mendapatkan Wing Saka tersebut.
Tentu saja setelah selesai dan suksesnya kegiatan tersebut, para panitia dan pelatih pun memiliki harapan baik untuk para peserta diklat ini, sesuai dengan tujuan awal yang secara garis besar mendorong nilai nilai kebaikan ke masing-masing peserta, “Harapannya dengan diadakan diklat Calon Anggota Baru (Linmal Saka), maka tercipta generasi muda yg kuat dan hebat serta mempunyai attitude yg baik.” ucap Pak Budi selaku pelatih Saka Hantu Laut & Saka Mayad. Acara diklat kali ini pun juga memiliki sesuatu yang spesial, yaitu dengan terpecahkannya rekor rute linmal terjauh semenjak covid berakhir. Informasi tersebut kami dapatkan melalui penuturan dari salah satu panitia ketika ditanya mengenai kesannya dalam menjadi panitia diklat ini, ia mengatakan “kesan nya sih banyak bgt, seneng, gak ngerasa cape kalo dilewatin bareng bareng, bangga juga apalagi ini rekor terbaru jalur terjauh setelah di 105”. Diklat ini sendiri memang dapat diakui sebagai sebuah acara yang sangat sakral dan penting bagi kesuksesan organisasi itu sendiri dalam membangun kualitas anggota yang baik dan budaya yang positif, seperti salah satu kutipan yang terkenal dan sering dikutip dari novel “Those Who Remain” karya G. Michael Hopf, “Hard times create strong men. Strong men create good times. Good times create weak men. And weak men create hard times.”
Author: Gheren